Jakarta - Lirik lagunya kebanyakan bercerita tentang cinta. Tentang kisah lelaki-perempuan yang berhubungan dengan cinta: putus cinta, mengungkapkan cinta...
Aransemen musiknya sederhana, mudah dilumat, tak harus bersusah-susah menafsirkan. Gitar, bass, dan vokal. Itu saja alat musiknya. Secara aliran, musik mereka bisa digolongkan pop alternatif.
Dialah Ethic Band, yang tampil di acara Superstar Week, Pacific Place, Jakarta, Sabtu (15/5). Band yang sejatinya beranggotakan Nanta (vokal), Fuad (drum), Mullend (gitar), dan dua pemain tambahan Ersta (bass), Dicky (gitar), itu tampil di sela-sela kampanye bantuan hukum yang dilontarkan oleh Yayasan LBH Indonesia (YLBHI) pada acara Superstar Week itu.
"Kami ingin karya kita dihargai, karena itu kami juga harus menghargai karya orang lain. Itulah etikanya. Dasar etika itulah yang kami angkat," kata Nanta, sang vokalis, saat berbincang dengan primaironline.com, tentang filosofi nama grup asal Surabaya itu, Sabtu (15/5).
Renyahnya musik-lirik Ethic seolah menghangatkan suasana. Sebelum Ethic tampil, Wakil Ketua YLBHI Erna Ratnaningsih berbicara kepada pengunjung tentang keadilan hukum bagi masyarakat. Dan Ethic melanjutkannya dengan cinta, lagu bertema cinta.
Ethic berdiri 9 April 2008. Mereka telah mengeluarkan hits single Terlalu Lama (Menunggu Putusmu).
