PRESS RELEASE ETHIC BAND

BAND INI ADA KARENA EVENT ITU ADA

Bermula sebagai bintang tamu untuk mengisi acara ulang tahun salah seorang anak SMU di Surabaya tepatnya tanggal 19 April 2008 dengan player band comotan dari sana sini. Membawakan beberapa lagu sendiri (milik salah satu playernya) dan beberapa lagu artis, mereka memberi label Sunroof sebagai nama band mereka.

Band ini bisa disebut ada karena event ini ada. Awalnya mereka hanya sekedar manggung-manggung saja tanpa ada komitmen untuk serius namun setelah mereka menjuarai festival yang diselenggarakan oleh Djarum L.A light di Surabaya akhirnya Fuad (pemain drum) meminta pada personil lainnya untuk menjalani band ini dengan serius. Namun seiring berjalannya waktu beberapa dari mereka tidak menemukan kecocokan dimana yang mengharuskan pemain guitar dan pemain bass nya harus cabut dari band tersebut, biasalah... itu sudah sering terjadi dikalangan anak band. Dan yang tersisa hanya 3 orang yaitu Branta (vocal), Adit Mullen (guitar), Fuad Kadis (drum). Dari sini mereka sepakat untuk meneruskan perjalanan band ini yang meski jalannya tidak begitu mulus.

Beranggotakan hanya 3 orang, mereka memutuskan untuk mengganti nama band mereka menjadi ETHIC. Kenapa ETHIC? Karena dalam ideologi mereka nge-band-pun harus mempunyai etika untuk bisa memahami satu sama lain sehingga tercipta nuansa yang harmoni didalam band itu sendiri.

Gagal di A MILD WANTED 2009,

KONTRAK DENGAN PESTA MUSIK

Akhirnya pada bulan Oktober 2008 mereka berangkat ke Bandung untuk merecord 10 lagu mereka untuk dijadikan master. Disana mereka dibantu oleh Openg (drumer STATIM band) sebagai Music Director dan Indra (bassis UTOPIA) untuk mengisi bass di 10 lagu mereka. Setelah proses produksi selesai mereka mempercayakan kepada Aris BASE JAME untuk memixing lagu mereka dan Hoklai (Brotherland) untuk masteringnya.

Master akhirnya jadi dan mereka kembali ke Surabaya untuk mengikuti festival bergengsi A Mild Wanted 2009. Hasilnya masih belum begitu menyenangkan bagi mereka karena mereka hanya menyabet juara 3 untuk tingkat lokal saja, yaahh... mimpi untuk bisa tembus ke dapur rekaman masih belum bisa jadi nyata. Hingga akhirnya salah satu teman mereka (Kiki) yang kebetulan bekerja di label pesta musik menawarkan ETHIC untuk kontrak dengan label tersebut, karena pihak Pesta Musik benar-benar sangat antusias terhadap materi yang mereka usung. Tanpa pikir panjang akhirnya Fuad mewakili Branta dan Adit Mullen berangkat ke Jakarta untuk menandatangi kontrak tersebut. Mimpi menjadi band major label akhirnya dapat diraih oleh mereka setelah sekian lama mereka idam-idamkan. Yup, semoga sukses untuk ETHIC...!!!